Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 ke +5% YoY

| | Outlook ekonomi Indonesia membaik: OECD menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 ke +5% YoY → confidence terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat. | | | Ekspektasi rate cut The Fed menguat: Pelemahan data tenaga kerja swasta AS membuat probabilitas rate cut Desember -25 bps naik tipis ke ~88% → memperkuat sentimen positif pasar keuangan global. | | |
|
|
| 🌏 What Happened in the Market | | |
| | ADP (Automatic Data Processing) mencatatkan pemberhentian 32 ribu pekerja sektor swasta AS pada November 2025 (vs. Oktober 2025: penambahan 47 ribu pekerja), di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan penambahan sebanyak 10 ribu pekerja. Ini menandai pemberhentian terbesar sejak Maret 2023. | | | OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 ke +5% YoY, lebih optimistis dibanding proyeksi sebelumnya yang memperkirakan masing–masing hanya tumbuh +4,9% YoY. | | | Menteri Keuangan Purbaya membantah rumor penarikan dana saldo anggaran lebih (SAL) di bank Himbara. Sebagai catatan, penempatan dana pemerintah di perbankan menggunakan skema 'Deposito On Call'. | |
|
|
| Secara Global: Data payroll swasta ADP menjadi sorotan seiring keterlambatan rilis data Non-Farm Payroll (NFP) November 2025 dari 5 Desember menjadi 16 Desember , akibat government shutdown. Pelemahan pasar tenaga kerja meningkatkan probabilitas Fed rate cut sebesar -25 bps pada pertemuan 9–10 Desember ke ~88% pada Senin (8/12, vs. 28/11: ~86%). | | Untuk Indonesia: OECD menilai bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang oleh inflasi yang rendah dan kondisi keuangan yang lebih longgar. Realisasi hal ini juga akan bergantung pada keputusan pemerintah mengenai penempatan injeksi likuiditas di bank Himbara serta kebijakan moneter. | | |
|
|
| Pemangkasan suku bunga The Fed dan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga membaik, berpotensi mendorong likuiditas dan arus modal asing (foreign flow) ke Indonesia serta memberi ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga. Kombinasi keduanya dapat menurunkan yield (imbal hasil) obligasi lebih lanjut serta menjadi katalis positif bagi instrumen obligasi negara dan aset yang lebih berisiko seperti saham. Konsensus Bloomberg memproyeksikan BI Rate turun -25 bps pada Desember 2025 dan -25 bps lagi ke 4,25% pada 2026. Namun perlu diingat bahwa fluktuasi akan tetap ada seiring perubahan data pasar dan sentimen investor, sehingga insturmen defensif seperti Reksa Dana Pasar Uang tetap relevan bagi investor yang memprioritaskan stabilitas portofolio. | | |
| | | | | Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit | |
Return Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit per 5 Desember 2025 Data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan |
| | | Top Reksa Dana Obligasi di Bibit | |
Return Top Reksa Dana Obligasi di Bibit per 5 Desember 2025 Data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan |
| | | Kinerja Saham Perbankan dalam 5 Tahun Terakhir | |
Data saham per 5 Desember 2025, memperhitungkan price return dan dividend. Data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan |
|
| Writer: Bibit Investment Research Team Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk tertentu. |
|
|
Email ini dikirim oleh PT Bibit Tumbuh Bersama, Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi investor yang menggunakan APERD PT Bibit Tumbuh Bersama dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan PT Bibit Tumbuh Bersama. Reksa dana merupakan produk pasar modal dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas risiko pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Semua investasi mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan. Kinerja historikal, keuntungan yang diharapkan dan proyeksi probabilitas disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi.
Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.
|
Copyright © 2024. All rights reserved. |
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar